~ aRtiKaL ~ ::_Ya RaMaDhaN_::
Alangkah indahnya bagi jiwa mu’min, menantikan kedatangan Ramadhan, dengan hati yang penuh khusyuk dan tawadhuk. Jiwa mu’min merasakan terpanggil dengan bahang kehangatan Ramadhan yang bakal di tempuhinya.
Bahkan, senantiasa hatinya berkata; “Ya Allah sampaikan kami di bulan Ramadhan”.
Syahdunya seruan ini, menggamit-gamit panggilan Ramadhan, bagaikan suara lebah yang saling bertautan, bersama alunan zikir dan Al-Quran, menanti kedatangannya. Begitulah, Rasulullah sendiri selalu berdoa, “Ya Allah sampaikan kami di bulan Ramadhan”.
Begitulah Rasulullah Saw. dalam memberikan semangat untuk menghadirkan bulan Ramadhan di dalam hati para sahabatnya dan umat Islam waktu itu. Sehingga kedatangan bulan Ramdhan tidak disikapi sama seperti bulan-bulan lainnya atau kedatanganya bukanlah hal rutin. Namun kedatangan ramadhan disambut dengan penuh makna dan suka cita.kerana didalamnya terdapat malam seribu bulan, dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (QS 2:183)
Jiwa beriman, ternanti kedetangan Ramadhan, kerana inilah masanya untuk menambahkan ketaatan kepada Allah, walau dalam apa jua keadaan, dengan komitmen Ubudiyah yang berterusan dan mantap. Ramadhan, bulan untuk melatih diri dengan pelbagai aktiviti, buat melatih sifat taqwa, membuang sifat-sifat yang keji yang membantut perkembangan diri dan dakwah.
Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai momentum untuk menyelamatkan masyarakat den
gan melakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankan sejumlah peribadatan maupun dengan khidmat yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar kehidupan kita betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakat dapat kita wujudkan dari waktu ke waktu, baik perbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara.
Inilah masanya untuk melatih memperbanyakkan sedekah;
”Tidak akan berkurang harta seseorang yang diinfakkan di jalan Allah“. Apalagi di bulan Ramadhan, Rasulullah Saw. menjadi lebih dermawan, Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata : “keadaan Rasul lebih dermawan dari pada bulan-bulan lainnya ketika bertemu Jibril ”
Harta merupakan titipan Allah Swt. Manusia hanya diberikan amanah untuk menerimanya sebagai ujian baginya, apakah ia menjadi orang yang syukur nikmat atau sebaliknya. Oleh sebab itu shodaqoh merupakan bukti keimanan seorang muslim. Pada hakikatnya harta yng dikeluarkan untuk shodaqoh, infaq apalagi zakat tidak akan mengurangi hartanya tetapi justru akan memberikan berkah.
Inilah masanya untuk melatih memperbanyakkan bangun malam;
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji..(QS Al-Isra': 79)
Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam".(HR Muslim)
Rasulullah SAW ditanyakan tentang shalat yang paling utama setelah shalat maktubah (shalat wajib 5 waktu), beliau SAW menjawab,"Shalat di tengah malam.".(HR Jamaah kecuali Bukhari)
Dari Amru bin Abasah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Jarak paling dekat antara Tuhan dengan hamba-Nya pada saat malam di bagian akhir. Bila kamu mampu menjadi salah satu diantara orang yang mengingat Allah pada saat itu, maka lakukanlah.".(HR Tirmizy dan beliau menshahihkannya).
Inilah masanya untuk melatih memperbanyakkan zikir dan doa;
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi puasa juga menahan nafsu (syahwat) termasuk syahwat kalam. Seorang yang berpuasa hendaknya menahan pembicaraannya dari berkata yang tidak bermanfaat, ghibah (membicarakan saudaranya), mengejek orang lain, dan sebagainya. Sebab perbuatan tersebut dapat merosak puasa. Rasul bersabda : “Puasa itu benteng, oleh sebab itu maka janganlah berhubungan suami dengan istri (jimak) di waktu puasa dan janganlah berbuat dosa, apabila seseorang mengajak berkelahi atau menghardik maka katakanlah kepadanya ; saya sedang berpuasa, saya sedang berpuasa … (HR. Bukhori)
Dan banyak lagi di medan tarbiyyah ini.
Latih diri dengan Al-Quran buat bekalan bagi seorang daie. Bagi remaja, masa untuk meninggalkan bacaan komik atau apa-apa yang tidak bermanfaat, mengisi ruang dan peluang untuk menjadi abdi kepada Allah. Tolong-menolong, bertukar jamuan, ia merapatkan ukhuwah.
“Ya Allah sampaikan kami di bulan Ramadhan”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: